Pada suatu hari, saya dan ibu saya pergi ke toko buku untuk membeli buku buat pekerjaan ibu saya, tapi beliau juga berkata akan membelikan saya buku. Wah, senang hati saya…terus ibu saya langsung menunjukkan isi dompetnya, wow penuh dengan lima lembar uang warna merah, akupun langsung menuju ke bagian komik, yah maklum…cerita ini tepatnya terjadi ketika saya masih SMP jadi masih senang - senangnya anak sama komik. Ibu saya memberitau saya bahwa ia akan ke bagian alat tulis terlebih dahulu, dan tanpa memandang wajahnya saya langsung menganggukkan kepala saya. Setelah memakan kira – kira 30 menit, saya langsung mengambil 5 buah komik sekaligus dan langsung menghampiri ibu saya. Ternyata ia belum selesai melihat – lihat buku, namanya orang tua pasti cerewet, ibu saya menenyakan buku apa yang saya beli, melihat apa yang saya ambil ibu saya langsung menyuruh saya untuk mengurangi komik tersebut, soalnya menurut dia komik tidak mendidik, yah memang orang jaman dulu banget ibu saya itu. Dengan berat hati, saya akhirnya hanya mengambil 2 buah komik saja. Satu jam sudah saya menunggu ibu melihat – lihat buku untuk keperluannya. Akhirnya dia mengambil beberapa buku memasak dan buku agama. Yup, akhirnya kita menuju kasir, sesampainya di sana, seperti biasa petugas kasir menghitung total harga buku yang kita beli. Ibuku dengan cepat langsung memberikan 2 lembar uang warna merah tersebut. Dengan reflex yang cepat, petugas kasir terrsebut langsu ng berkata “maaf bu, uangnya kurang…totalnya seratus delapan puluh lima ribu” ibuku langsung membalas “lho itukan saya sudah beri mbaknya dua ratus ribu” dibalas lagi oleh petugas kasir “maaf sebelumnya bu, ini hanya dua puluh ribu” dengan hati yang cukup kaget ibu saya langsung melihat isi dompetnya. Well, ternyata lima lembar duit warna merah yang ada di dompet ibuku itu hanya lima lembar uang sepuluh ribuan. Yah mau dikata apalagi, akhirnya ibu saya membatalkan transaksi tersebut dan langsung mengajak saya pulang dengan rasa malu. Hahaha, kalau saya justru tidak malu, saya justru ingin tertawa terus – terusan, kok bisa saya dan ibu saya salah melihat uang yang sebenarnya hanya lembaran sepuluh ribuan bisa menjadi ratusan ribu, hahahahhahaha. Pesan saya, “JANGAN HANYA TELITI BARANG SEBELUM MEMBELI, TAPI JUGA TELITI DOMPET SEBELUM MEMBELI.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar