Kamis, 23 Desember 2010

Fractal meets Batik


PENGERTIAN FRAKTAL

Pertama, kita akan menjelaskan dahulu apa itu Fraktal. Fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi-bagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau iteratif.
Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda matematis. Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Dulu ide-ide konseptual fraktal muncul saat definisi-definisi tradisional geometri Euklides dan kalkulus gagal menganalisis objek-objek kurva monster tersebut.
Ah iya Fraktal Julia Set. Julia Set, ya…apa itu Julia Set? Julia Set adalah salah satu yang terkenal sebagian besar jenis fraktal dibentuk dengan menggunakan rumus iterasi . Mereka ditemukan oleh Gaston Julia awal abad ini, tetapi analisis sejati mereka hanya menjadi mungkin setelah perkembangan komputer. Sama seperti rumus semua fractals Julia Set yang bisa sangat kompleks, namun menggunakan rumus yang sangat sederhana.

 (Gambar pertama ialah contoh Julia Set)







Sekarang coba bayangkan sebuah gambar batik, batik adalah salah satu tradisi turun temurun dari Indonesia yang sampai sekarang sudah terkenal di seluruh penjuru dunia. Sampai-sampai harga jual batik sekarang bisa mencapai jutaan rupiah. Maka "fraktal" bisa dibilang sebuah bentuk karya yang muncul dari perkembangan lanjut geometri kontemporer. Keduanya berbicara tentang bentuk dan upaya "pengisian ruang yang kosong" dalam bidang dua dimensi yang diciptakan secara generatif dan iteratif. Generatif karena ia dapat dikonstruksi ulang dengan teknik yang sama, dan Iteratif karena cara mengkonstruksinya dilakukan dalam pola pseudo-algoritmik yang mirip secara berulang. "Batik Fraktal" (CFB=computational fractal batik) adalah bentuk konstruksi yang mengakuisisi keduanya: antara tradisi Indonesia dan tradisi matematika Barat yang dilakukan secara komputasional. Desain kriya yang lahir dari tangan pembatik ditiru dalam teknik komputasional melahirkan tak terbatasnya inovasi kreasi dari apa yang disebut sebagai Batik.

Batik Fraktal Komputasional mewujud dalam 3 bentuk:

    * Batik Fraktal Sederhana: hasil simulasi komputer dalam bentuk fraktal yang memiliki kemiripan dengan desain batik tradisional.
    * Batik Hibrida: Pola motif dalam fraktal dan motif batik digunakan sebagai bahan ornamentasi dan dekorasi untuk desain batik secara bersamaan.
    * Batik Inovatif: Pola motif batik tradisional didesain ulang dengan menggunakan teknologi komputasional fraktal.



Referensi : http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Batik_Fraktal_IACI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar